Les Privat Calistung Hamasah
Program les privat calistung di Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor dan Bekasi dengan guru datang ke rumah. Guru-guru dari Hamasah Privat siap mengajar membaca, menulis, dan menghitung untuk putra-putri anda.

Keunggulan Program kami
Pendekatan persona
Kami mendesain program les privat calistung Jakarta, Depok dan Tanggerang yang disesuaikan dengan karakter siswa, dan memberikan mereka pendekatan personal yang mereka butuhkan untuk berkembang. Karena setiap orang tuan mengingkan putra-putri senmanagt nntuk belajar
Menumbuhkan Minat
Tidak hanya belajar, kami hamasah privat mendorong para guru di hamasah privat untuk menumbuhkan karakter dan minat ana terutama dalam hal membaca menuli dan berhitung. sehingga tumbuh kesadaran dalam diri anak rasa minat dan tanggung jawab
Metode Variatif
Setiap anak itu unik dan memilik karakter yang berbeda-beda, oleh karena itu, pendekatan yang di lakukan oleh para guru harus sesuai dengan ke unikan dan karakter anak. Tujuannya agar anak nyaman dan enjoy dalam proses pembelajaran
Berpusat pada siswa
Kelebih dara les privat adalah siswa akan berfolus pada masalah yang ada pada siswa. Guru diharapk mampu mengimprove kemanpuan anak-anak. terutama dalam kekmapum membca menulis dan berhitung.,
Kurikulum yang jelas
Kami Hamasah Privat menyediakan program belajar yang berpedoman kepada kurikukum. Hal ini diharapkan bis menjadi acua bagi para guru apa saja kompentesi yang harus di capai oleh anak didiknya.
Biaya Les Privat
Biaya les privat untuk kurikulum Nasional
Les Privat 90 menit | les Privat 120 Menit |
100.000/orang | 120.000/orang |
Biaya les privat untuk kurikulum Internasional
Les Privat 90 Menit | Les privat 120 Menit |
115.000/orang | 140.000/orang |
Catatan
- Biaya dihitung berdasarkan jumlah pertemuan dalam 1 bulan sampai bulan terakhit
- Pembayaran dilakukan melalui transfer setiap tanggal 1 setiap bulannya setelah dikirimkan invoice oleh staff kami setelah les berjalan
- Keterlambatan pembayaran menyebabkan diberhentikan proses belajar mengajar sampai dengan wali siswa setuju untuk melakukan pembayaran sesuai aturan management latisprivat
- Setiap penambahan siswa biayanya dikenakan tambahan 25000
Tugas Guru Hamasah
Membuat Leaning Plan
Learning plan dibuat guru untuk para siswa agar goal pemebelajaran tercapai
Mengukur Proses
Memastikan setiap sisiwa mengusai setiap skill pada indikator yang tetera pada kurikulum
Memotivasi Siswa
Guru di wajibkan untuk menumbuhkan minat dan semant belajar dengan memberikan motivasi pada setiap proses pembelajaran
Bekerjasama / berkolaborosi
Setiap guru wajib berkalobarasi dan bekerja sama dengan orang tua wali siswa, dengan siswa dan lembaga
Mempesiapkan skill calistung anak
Judul materi : Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah dengan Matang
Hari, tanggal : Rabu, 11 November 2015
Pemateri : Tasya Sugito, S.Pd.
Peresume : Santy
Mempersiapkan anak masuk sekolah, tidak bisa mendadak. Tidak bisa hanya dilakukan satu atau dua bulan sebelumnya saja. Karena siap bersekolah bukan sekedar perkara bisa baca-tulis-hitung, namun lebih penting dari itu adalah mempersiapkan School Maturity (kematangan masuk sekolah) dan School Readiness (Kesiapan masuk sekolah). Kematangan, acuannya adalah pertumbuhan biologis yang perlu dicapai sebelum anak masuk sekolah. Termasuk dalam hal ini adalah kematangan otak untuk memahami konsep membaca, menulis, menghitung, dan memahami sudut pandang orang lain. Kematangan tidak dapat dipercepat. Pada umumnya, anak matang untuk masuk ke sekolah dasar pada usia 6 tahun. Itulah mengapa usia 0-6 tahun dikatakan sebagai usia dini. Secara fisiologis, di usia 0-6 tahun otak kananlah yang berkembang lebih pesat. Sedangkan perkembangan pesat otak kiri baru dimulai saat memasuki usia 7 tahun. Memahami ini, akan membuat kita mafhum mengapa para ahli menyarankan untuk tidak memasukkan anak ke sekolah sebelum usia 7 tahun. Ya, bagaimanapun…tuntutan pembelajaran di sekolah pada umumnya lebih banyak melibatkan kemampuan otak kiri. Kesiapan yang matang akan meminimalisasi masalah/hambatan yang muncul di kemudian hari. Masalah2 berikut sangat besar kemungkinan akan muncul bila anak hanya memiliki kesiapan yang semu: Motorik halus yang tidak siap, mudah putus asa, daya tahan rendah, daya konsentrasi lemah, tiba-tiba mogok sekolah, sulit menyesuaikan diri, dan lemah dalam kemandirian. Kesiapan apa saja yang harus dimatangkan sebelum anak masuk sekolah dasar? Berikut penjelasan ringkasnya: 1.Kematangan Fisik (Motorik kasar dan motorik halus) Mampu mengontrol otot-ototnya sehingga dapat menulis, menggambar, mengerjakan keterampilan tangan seperti menempel, menggunting, menguntai, dsb. Ia pun mampu duduk diam dan tertib dalam waktu yang cukup lama. Latih dengan cara: makan menggunakan sendok garpu, berjalan di titian, main lempar tangkap, bermain playdough, berlatih memegang crayon/pensil dengan tiga jari, dll 2.Kematangan mental/Kognitif Mampu memahami penjelasan guru, dapat menjawab pertanyaan guru dengan kata-kata yang dapat dimengerti. Latih dengan sering mendongeng, role playing, re-tell the story, dll. Kematangan Emosi Tidak “terikat” lagi dengan ibu sehingga anak dapat berpisah dengan ibu dalam waktu yang cukup lama. Dapat menerima otoritas lain (seperti ibu/bapak guru) Mampu mematuhi aturan sekolah Mampu menyesuaikan diri dengan suasana sekolah serta dapat mengendalikan emosinya (misalnya tidak cengeng atau mudah marah). Anak-anak yang siap masuk SD adalah anak-anak yang sudah bisa mengatasi masalah-masalah dalam pergaulan, misalnya, kesedihan saat diejek teman, mudah berhenti menangis bila terkena kecelakan kecil yang tidak disengaja misalnya, kesenggol teman saat lari, dan lain sebagainya. Anak juga sudah terbiasa berhadapan dengan berbagai karakter guru. Latih mengenali emosi, sering mendongeng yang memainkan berbagai watak dan karakter, dll Kematangan Sosial Anak lebih mandiri Mampu memilih kegiatan yang ingin dilakukannya. Tidak lagi diliputi perasaan ragu-ragu/takut dalam menentukan kegiatan tsb Anak telah memiliki kesadaran akan tugas yang dihadapinya Mampu menyelesaikan tugas yang dipilihnya (dalam menyelesaikan tugas yang dipilih sendiri dibutuhkan inisiatif daripada tugas yang diberikan guru). Anak-anak yang siap masuk SD adalah anak-anak yang juga sudah mampu memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri. Contoh paling sederhana adalah mau dan mampu membasuh diri setelah buang air kecil, mampu mandi sendiri, dan mampu mengambil makannya sendiri. Selain itu, anak-anak sebaiknya sudah tahu kapan ia mesti berganti baju bila bajunya basah, bila harus berenang, dan lain sebagainya. Hal ini penting ia kuasai karena saat di SD, terlebih di SD konvensional, anak-anak harus mampu pergi ke kamar kecil sendiri, dan berganti baju sendiri saat olahraga.
Testimoni
Anak saya usia 4 tahun, selalu semangat dan happy ketika miss nya datang, menyenangkan sekali ketika anak rajin belajar di rumah secara teratur, dan saat ini anak saya sudah mampu membaca tanpa dieja, menghitung angka, dan menulis kata dengan benar. (Mom. Denada)